kenangan

  • Replace This Text With Your Featured Post 1 Description.
  • Replace This Text With Your Featured Post 2 Description.
  • Replace This Text With Your Featured Post 3 Description.
  • Replace This Text With Your Featured Post 4 Description.

Jumat, 21 September 2012

Menjalin kedamaian dengan diri sendiri


 
Dengan menyambut penerimaan, kita akhirnya dapat menerima diri kita sendiri
(ben reshaw)

Pernahkah kamu ada perasaan untuk mencoba menjadi diri orang lain, untuk tujuan apapun? Atau pernahkan kamu menginginkan dirimu seperti orang yang kamu kagumi? Bagaimana perasaan mu saat menjadi diri seperti diri orang lain?

Pada umumnya, perasaan itu timbul ketika beberapa hal, misalnya saja, merasa bahwa diri kita jauh dari sosok yang luar biasa seperti guru yang diidolakan atau teman yang diidolakan, namun kita tidak bisa melakukan itu. atau ketika kita ingin menjadi seseorang yang sesuai kriteria sang pujaan hati, padahal itu bertolak belakang dengan sikap diri nya dan ia pun merubah dirinya, baik dari sikap maupun penampilan.

Atau contoh lainnya, seseorang yang berusaha menjadi yang terbaik demi membuat teman-teman bahagia dan merasa nyaman berteman dengan dirinya, ia pun berusaha bersikap sesuai sikap teman-temannya agar mereka menggap dirinya sebagai teman mereka.

Bagaimana jika hal itu tidak berhasil? Padahal kita telah berusaha keras untuk menjadi yang mereka inginkan atau menjadi seperti diri mereka. Apa yang kita lakukan?. Pada umumnya yang kita lakukan adalah menghakimi diri kita sendiri, sebagai tersangka dan seseorang yang telah gagal.
Kemudian, seseorang yang merasa telah gagal dan merasa bahwa dirinyalah yang membuat terjadinya kegagalan itu dan merasa bersalah(dalam benaknya) ia pun menghukum dirinya sendiri. Seperti mencaci dirinya sendiri bahkan bunuh diri.

Salah besar, jika kita selalu menghakimi diri kita, karena ketika kita menghakimi diri kita sendiri, kita telah menyangkal kebenaran tentang diri kita, dan menyebabkan diri kita mengalami penderitaan yang tidak perlu. Penghakiman terhadap diri sendiri adalah suara dalam diri kita yang mengkritik dan menentang terhadap yang ada didiri kita.
Apakah kamu seseorang pendiam yang kagum dengan seorang yang ceria dan selalu membuat lelucoan segar? Dan apakah kamu berniat untuk merubah diri secara total taupun perlahan seperti itu?

Jika kamu telah melakukannya, apa tanggapan yang kamu dapat dari teman-teman mu? Tentu saja teman-teman kamu akan lebih merasa risih dengan kamu, sebab karakter mu memang tidak cocok untuk disitu.

Kekecewaan yang kamu alami, membuat kamu akhirnya menghakimi diri sendiri, dengan selalu menyalahkan diri kamu sendiri.

Jika siapapun itu tidak bisa menerima sikap yang dimiliki oleh kita, janganlah kita menghakimi diri sendiri bahwa diri kita adalah seseorang yang paling tidak berguna ataupun yang lainnya.

Kita juga perlu, menghargai dan menghormati diri kita, ketimbang ketika kita selalu mengoreksi semua hal untuk menjadi seperti yang mereka inginkan atau menjadi diri orang lain. Dengan seperti itu, kita dapat menyingkirkan penghakiman diri yang telah menyebabkan kita lupa dengan diri kita yang sesungguhnya.
Ingatkan diri kita bahwa penghakiman adalah sebuah pola negative yang menjauhkan diri kita dengan diri kita yang sesungguhnya.

Sekalipun semua yang akan diubah dalam diri kita untuk menjadi diri orang lain merupakan hal positif, namun bukan berarti kita sepenuhnya mengubah diri kita. Perbaikan dan evaluasi diri sangatlah penting, namun jika kita tidak melakukan penghakiman terhadap diri kita.

Tidak ada komentar: