kenangan

  • Replace This Text With Your Featured Post 1 Description.
  • Replace This Text With Your Featured Post 2 Description.
  • Replace This Text With Your Featured Post 3 Description.
  • Replace This Text With Your Featured Post 4 Description.

Senin, 24 September 2012

Berbagi Ilmu



Suatu ketika, dua orang remaja, sedang mengerjakan suatu tugas dengan penuh canda dan tawa, walaupun tugas mereka yang lagi dikerjakan sangat banyak, tapi mereka tetap penuh ceria tanpa mengeluh secara berlibahan, bahkan tak putus asa.

Saat satu orang tersebut belum mengetahui cara dalam menyelesaikan tugas itu, ia merasa malu karena belum bisa mengerjakan tugas itu, karena ia belum tahu caranya. Saat ia bertanya ke temannya, namun sayang, temannya juga belum tahu caranya. Mereka pun memutuskan untuk bertanya ke teman mereka yang lain, namun teman mereka itu hanya melihat mereka dengan tatapan keheraanan, dan ia hanya berkata

“kamu engga tau caranya? Ini kan gampang banget! Payah nih, coba kerjain dulu lagi deh, gitu aja engga tau.” Ungkapnya dengan mengalihkan muka.
Mereka pun merasa sedih atas sikap dia terhadap mereka, namun tiba-tiba seorang guru yang ternyata menyaksikan semua kejadian itu, dan guru tersebut menghampiri mereka bertiga, dan segera menasehati si anak yang sangat pelit berbagi ilmu dan merasa paling pintar serta kesombongannya yang telah membuat dia merendahkan teman-temanya.

“nak, kamu tidak boleh seperti itu, ibu akui kamu memang sudah bisa mengetahui cara tersebut, dan ahli dibidang itu. namun yang perlu kamu ingat adalah, kamu pun sama seperti mereka saat kamu belum mengetahui cara tersebut, kamu pun sama, dulunya kamu belum tahu apa-apa.”

“jadi nak, jangan pernah pelit untuk berbagi ilmu, ilmu yang kamu dapat itu pemberian allah, jangan pernah sombong dan apalagi jika sampai merendahkan orang lain.  Ingatkah  kamu sebelum ahli dibidang itu, kamu itu juga sama seperti meraka, pada awalnya tidak tahu hal itu.”

“nah, anggap saja, mereka yang bertanya kepada mu itu adalah gambaran diri kamu yang dulu, saat baru belajar tentang hal tersebut. Bagaimana jika posisi mu saat itu di posisi mereka? dan Kamu tidak diberi tahu dan direndahkan seperti itu? menyakitkan bukan? 

Jadi  janganlah sombong, hanya karena kamu lebih unggul dari mereka,saling berbagi ilmu, bahkan jika kamu tahu kalau mereka dalam kesulitan, alangkah lebih bagus kamu menawarkan diri untuk membantu, jangan malah cuek membiarkannya. Sama saja kamu sombong dan merendahkan orang lain”

Akhirnya si anak yang sombong tersebut menyadari bahwa dirinya terlampau sombong, dengan penuh penyesalan dia meminta maaf kepada kedua temannya tersebut. Dan dia tidak pernah bersikap sombong, merasa pintar sendiri dan merendahkan diri orang lain.



Tidak ada komentar: