kenangan

  • Replace This Text With Your Featured Post 1 Description.
  • Replace This Text With Your Featured Post 2 Description.
  • Replace This Text With Your Featured Post 3 Description.
  • Replace This Text With Your Featured Post 4 Description.

Kamis, 20 September 2012

Kerja keras tanpa hasil


Ada seorang anak pemuda tertarik dengan balap sepeda. Setelah mengumpulkan uang, akhirnya dia mampu membeli sebuah sepeda balap. Dengan senang hati, dia mencoba sepeda balap tersebut. Setelah dia mencoba, dia kecewa karena tidak bisa mengendarai sepedanya dengan kecepatan tingg. Akhirnya dia membawa sepeda tersebut ke tempat dia membelinya.

“pak, anda menipu saya. Katanya ini sepeda balap, tapi larinya lama banget. Bahkan kalah oleh sepeda biasa.” Ungkap anak muda itu sambil marah-marah kepada penjual sepeda.
“yang bener? ko malah lambat. Baiklah akan saya periksa” Tanya penjual sepeda, dengan keheranan.
“tidak ada yang rusak pak, tapi kenyataannya memang sepeda itu sekarang jadi lambat.” Ungkap penjual sepeda.

Setelah beberapa saat di periksa, ternyata tidak ada yang rusak pada sepeda balap tersebut. Namun saat penjual sepeda tersebut memerintahkan pekerjanya untuk mencoba sepeda tersebut, yang terjadi adalah… wuuuuuussss sepeda itu dapat dikayuh dengan sangat cepat.
Si pemuda pun keherananan dan hanya menampilkan wajah bingugnya. Penjual sepeda pun meminta si anak muda tersebut untuk menggunakan sepeda itu.

“coba, silahkan kamu sekarang yang menggunakan sepeda itu, saya maulihat bagaimana cara kamu menggunakannya.” Erintah si penjual sepeda.

Pemuda tersebut pun mencoba menggunakan sepeda itu, dengan mengkayuh sekuat tenaga dan memang benar, sepeda itu kembali tidak melaju kencang, seperti saat di pakai pekerja si penjual sepeda tersebut. Usa si pemuda mengayuh sepda pun sia-sia.
Akhirnya, si penjual sepeda tersenyum, dia menemukan dimana letak kesalahannya. “secepat apapun anda mengayuh sepeda itu tidak akan melaju kencang, karena anda selalu menggunakan gigi satu.” Ungkap si penjual sepeda.


Si pemuda pun akhirnya merasa malu, karena sudah marah-marah dan menyesal bahwa usahanya sia-sia. “yaampun saya kurang teliti, seandainya saya tadi tidak langsung emosi, mungkin saya bisa perbaiki di rumah. Dan tidak harus jauh-jauh datang kesini beserta dengan sikap marah-marah saya. Saya minta map. Terimakasih pak.” Ungkapnya dengan wajah yang memerah.

Tidak ada komentar: