kenangan

  • Replace This Text With Your Featured Post 1 Description.
  • Replace This Text With Your Featured Post 2 Description.
  • Replace This Text With Your Featured Post 3 Description.
  • Replace This Text With Your Featured Post 4 Description.

Selasa, 02 Juli 2013

Resensi Buku Chairul Tanjung



Perjuangan dan perjalanan kesuksesaan

Judul Buku       : Chairul Tanjung Si Anak Singkong
Penulis             : Tjahja Gunawan Diperdja
Penerbit          : Kompas Media Nusantara
Tebal Buku      : 384 halaman

Buku biografi Chairul Tanjung (CT) yang disusun oleh Tjahja Gunawan Diperdja merupakan buku bestseller yang mampu menginsipirasi para pembacanya. Sosok CT yang terdeskripsikan dalam buku tersebut yang memberikan gambaran secara menyeluruh mengenai karakter yang dimilikinya dalam menghadapi tantangan yang selalu ia dapatkan. Jiwa wirausahanya telah ada sejak dia duduk di bangku Sekolah Dasar Vant Lith, dan mulai berkembang saat di tingkat universitas, semester awal, sebagai mahasiswa FKG di Universitas Indonesia. Buku ini merangkum perjalanan CT dengan lengkap, sampai keberhasilannya diberbagai bidang. Kombinasi keberhasilannya dimulai dari mahasiswa teladan, aktivis, hingga pebisnis menjadikan peran hidupnya sangat luas. 


Sumber: Pribadi


Kisah perjalanannya membangun kesuksesaan selalu ia ungkapkan bahwa semua itu sebagai dasar rasa tanggung jawabnya atas nikmat dan amanah Tuhan kepadanya, serta demi mengabdikan diri utnuk kemajuan bangsa Indonesia, sehingga membawanya memiliki kemampuan kepemimpinan dalam mengelola Visi dan Misi hidupnya.

Resensi Buku Merry Riana


Perjuangan dan perjalanan kesuksesaan

Judul Buku       : Mimpi Sejuta Dollar
Penulis             : Alberthine Endah
Penerbit          : PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal Buku      : 362 halaman

Buku yang berjudul Mimpi Sejuta Dolar karya Alberthine Endah berisi kisah hidup seorang Motivator, Penulis sekaligus Pengusaha muda yang sukses, Merry Riana. Seorang wanita yang merupakan anak bangsa Indonesia berhasil menjadi seorang miliuner di usia 26 tahun. Ria, panggilan hangat untuk keluarga dan suaminya ini memiliki kisah hidup yang inspiratif mengenai perjalanan kesuksesannya, sehingga terciptalah buku ini sesuai dengan harapannya untuk berbagi semangat ke semua orang, selain dalam bentuk seminar motivasi yang ia lakukan.
sumber: Pribadi


Perjalanan kesuksesannya bemula kegigihan orang tuanya untuk tetap meyekolahkan anaknya ke jenjang yang lebih tinggi, kuliah. Tahun 1998 ia akan melanjutkan ke perguruan tinggi, namun kondisi Negara Indonesia yang krisis moneter secara besar-besaran dan aksi demonstrasi di era Soeharto membuat keluarganya memutuskan menyekolahkannya di singapura, yaitu Nanyang Technological University.

Kamis, 30 Mei 2013

Resensi Buku Melukis Pelangi



Rencana Allah Indah pada waktunya

Judul Buku       : Melukis Pelangi
Penulis             : Oki Setiana Dewi
Penerbit          : Mizania
Tebal Buku      : 347

Buku dengan judul Melukis Pelangi yang merupakan buku autobiografi Oki Setiana Dewi (OSD) sangat sesuai dengan isi perjalan hidupnya yang ia torehkan kedalam sebuah buku. Buku ini merupakan buku perda OSD yang sekaligus langsung menjadi bestseller di kancah perbukuan saat ini. Kisahnya sejak masa kecil, perjuangannya untuk Istiqomah berjilbab, melerakan mimpinya di jalan Allah, hingga akhrinya mendapat hadiah special dari Allah Swt, memainkan film KCB dan mendapat penghargaan AMI dua kategori sekaligus, sebagai Aktris Tervavorit dan Aktris Terbaik.

Kisah dalam buku ini dengan Prolog mengenai kisah kehidupannya di Batam, menceritakan dengan uraian deskripsi mengenai kondisi Batam yang sangat ia kenali dan ia cintai. Sejak kecil OSD hidup di keluarga yang penuh keharmonisan dengan kedua orang tua yang lengkap dan ditambah dengan kedua adik perempuan yang sangat ia sayangi.
Sumber: Pribadi

OSD sejak kecil sudah mensinarkan prestasinya baik dibidang akademik maupun nonakademik. Kondisi ia yang belum memakai jilbab ditambah dengan postur tubuhnya yang bagus hingga kemampuannya dalam bergaul dan bersosialisasi membuatnya terjun kedalam berbagai bidang seperti modeling, penyiar, bahkan menjadi MC. Semua bidang itu ia awali ketika ia menekuni kegiatannya menjadi modeling dengan cara mengikuti berbagai lomba.

Resensi Novel Surat Dahlan

Kehidupan Rantau dan Cinta Baru

Judul Buku       : Surat Dahlan
Penulis             : Khrisna Pabichara
Penerbit          : Noora Books
Tebal Buku      : 396

Surat Dahlan merupakan lanjutan dari novel Sepatu Dahlan yang terangkum dalam Trilogi Novel Inspirasi Dahlan Iskan, karya Khrisna Pabichara. Setelah novel kedua ini, akan ada novel lanjutannya yaitu Senyum Dahlan yang merupakan penutup dari kisah Trilogi Novel Inspirasi Dahlan Iskan. Novel ini berkisah mengenai kehidupan Dahlan Remaja di tanah rantau untuk mengeyam pendidikan yang lebih baik di PTAI Samarinda, dan tinggal bersama kakak kandungnya. Kehidupan di tanah rantau membuatnya rindu berat dengan keluarga dan tanah kelahirannya. Tujan utamanya merantau demi pendidikan tak sejalan dengan harapan, karena ia mulai merasakan bosan yang luar biasa dengan keadaan system belajar di kampusnnya. Diperparah dengan sulitnya kebebasan berpendapat pada zaman kepemimpinan Soeharto. Membuatnya lebih aktif di sekertariat PII (Pelajar Islam Indonesia) bersama teman-temannya. Syaiful, Syarifudin, Latif, Nafsiah, dan anggota PII yang lain.

Kerinduan akan kampung halamannya terasa tajam, seperti kerinduanya akan Aisha sosok perempuan yang memiliki janji bersama, setelah mendapat gelar sarjana mereka akan bersama-sama selamanya. Namun sosoknya yang sangat kikuk dalam urusan cinta membuatnya tak banyak berbuat apa-apa. Aisha yang sangat rajin mengirimkan kabar dan salam rindunya untuk Dahlan jarang mendapatkan surat balasan. Namun beberapa waktu ia menyempatkan untuk berusaha membuat surat balasan untuk Aisha. Dan yang tak pernah ia ketahui bahwa ia akan terlibat ke dalam cinta segitiga antara sosok Aisha dan Nafsiah yang merupakan teman di sekertariat PII. Kemudian ditambah dengan sosok Maryati teman masa kecilnya yang sangat menaruh hati padanya, rela menyusul ia demi untuk mendapatkan hati Dahlan.

Rabu, 29 Mei 2013

Guest Reporter Aneka Yess! SMA Plus PGRI - The Changcuters

Yippii…..! serruuu bangets nih… kita ( icha, fitri, elsa, meisya, alif dan hobir) dari student day Jurnalistik SMA Plus PGRI Cibinong,  dapet kesempatan yang keren abis bisa wawancara personil band the changcuters yang gokil-gokil. Tentunya kita juga bisa memperkenalkan studentday jurnalistik SMA Plus PGRI Cibinong serta karya kami yaitu “Buletin Pesat News” kepada personil The Changcuters.  Siapa sih yang ga kenal band the changcuters? Secara band ini fenomenal banget dengan penampilan dan performanya. Pasti kita tau dong. Ok, kesempatan baik ini nggak baik untuk dilewatin. Simak yuk “Merdeka” (waktu, tenaga, dan pikiran) ala The Changcuters.

Sumber Foto: Pribadi

Selasa, 28 Mei 2013

Makam Para Wali

Budaya bangsa yang menuntun ke surga

Oleh: Fitri Andani

Bergema langkah kaki ringan melangkah
dengan pasti menuju niat suci
zioroh ke makam para wali.
Pakaian putih, harum minyak melati
terlontar kalimat-kalimat suci
mengaggungkan Ilahi itulah mereka
para jemaah yang berziaroh
ke makam para wali.
Sumber Foto: Pribadi
  

Sunyi, adem, tenang hingga merelakan air mata tumpah seketika. Lantunan sholawat dan panjatan doa-doa merupakan kehasan suatu tempat suci yaitu makam para wali. Di tanah air Indonesia ini perkembangan islam sangat lah luas. Dan tak aneh lagi jika makam para wali tersebar di tanah air ini. Di bulan sya’ban ini bulan yang pas bagi saya karena menjelang bulan ramadhan dan bertepatan dengan liburan sekolah. Dengan rasa syukur, makam para wali dapat di kunjungi yaitu di Ciamis dan Tasik Malaya

Minggu, 26 Mei 2013

Bouble Happy, I am So Lucky



Sebelum menikmati hidangan sarapan pagi,  pagi itu (22/04/13) siswa-siswi nampak tersenyum lepas pada genggaman kamera milik mereka, rupanya mereka menikmati hasil dari bidikan-bidikan kemara pada kegiatan kemarin. Selain itu kegiatan yang nampak pagi itu adalah siswa-siswi mulai hilir mudik membawa koper-koper mereka dari kamar menuju bagasi bus. Hari ke empat ini merupakan hari terakhir rombongan tour berada di Yogyakarta.

Meskipun siswa-siswi mengaku sedih karena begitu indahnya perjalan tour ini sehingga kegiatan empat hari sudah terlalu indah untu dihentikan, namun kesediahan itu terbalaskan dengan kenang-kenangan indah yang siap dibawa pulang untuk dibagikan cerita kenangan tersebut kepada orang tersayang yang menanti kedatangan rombongan tour.