Insya Alloh, secara bahasa berarti “jika Alloh menghendaki”. Kalimat
ini sering digunakan seseorang muslim jika khendak berjanji melakukan sesuatu.
Namun ternyata sekarang kelimat ini telah mengalami banyak penyalah gunaan.
Banyak yang menggunakan mengidentifikan insya alloh dnegan keraguaan, bahkan
ketidak sanggupan memenuhi janji.
Telah dijelakan dalam al-qur’an surat al-kahfi, ayat 23-24
“dan janganlah sekali-kali kamu mengatakan terhadap sesuatu,
sesungguhnya aku akan mengerjakan esok, kecuali (dengan mengucapkan) insya
alloh. Dan ingatlah kepada tuhanmu jika kamu lupa dan katakanlah mudah-mudhan
tuhan ku akan memberikan petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya dari
pada ini”
Pada ayat tersebut Alloh menjelaskan penggunaan insya alloh adalah
penegasan ucapan kepastian dan keyakinan, bukan keragu-raguan.
Namun yang istimewa dari makna insya alloh adalah kalimat inya alloh
menunjukan tawakal. Bahwa alloh lah yang menentukan segalanya, manusia hanya
berencana dan berikhtiar, Alloh yang menentukan hasilnya. Manusia terlalu lemah
mengucapkan “pasti” karena alloh dapat berhendak lain.
Maka apa benar apabila, ada yang mengatakan insya alloh itu 99,99%
pasti, yang 0,01% adalah factor yang merupakan khendak lain dari Alloh swt.
Maka bila tidak yakin atau tidak dapat memastikan janji, maka jangan
mengatakan insya alloh, langsung saja “map saya tidak bisa” Seharusnya kita
dapat membudayakan penggunaan kata insya Alloh ini dengan baik dan tepat untuk
kebaikan dan bukan untuk dijadikan
alasan untuk menghindari janji.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar