kenangan

  • Replace This Text With Your Featured Post 1 Description.
  • Replace This Text With Your Featured Post 2 Description.
  • Replace This Text With Your Featured Post 3 Description.
  • Replace This Text With Your Featured Post 4 Description.

Rabu, 30 November 2011

Kamto

Laris Manis,
Kuras tenaga, nularin cinta.

Oleh : Fitri Andani

Bisikan nyaring di kuping, sudah biasa berlalulalang di pendengaran. Gaya kelelawar menjadi trik pilihan jenis yang dilakonkan. Yaa hal sama gaya kelelawar yang keluar pada saat malam hari mencari makan. Penjual Martabrak  yang kue tersebut  bahan baku nya adalah telor ataupun terigu ini mudah di jumpai di pasar-pasar atau depan mini market, salah satunya adalah Kamto, penjual martabak yang di buru pembeli akibat kelezatan rasa martabak yang di buatnya.

Saya pun engga mau ketinggalan, kebagian rasa dan cerita rahasia kelezatan martabak yang dijual pak Kamto itu. yang menurut pengakuan konsumen itu bikin hipnotis lidah. Wah..wahh.. mantap deh!.

Saking engga niat banget buat ngantri, bela-belain deh saya datang sore-sore buat beli martabak. Saya kira saya akan jadi konsumen pertama yang datang pada hari itu, ternyata udah ngantri aja. Untung si baru ngantri aja belum nagntri banget. Hehe

Martabak yang di jual Kamto tersebut jenisnya sama seperti pada umumnya penjual martabak yaitu martabak telur dan Bangka. Ya walau awalnya yang populer duluan itu si martabak telur, tapi terobosan baru lahirnya martabak Bangka dalam kepercayaan rasa yang lebih muantap diakui oleh para konsumen.

Jelas beda martabak telur dan Bangka itu, selain rasa dan bahan dasarnya, harganyapun beda. Martabak Bangka lebih wah banget harga koceknya itu, dibanding tariff normal harga martabak telur yang porsi uang saku anak sekolahan.

Bahan-bahan Ternama
Usut di usut, setelah mengorek dan mengintip resep rahasia martabak Kamto dengan jurus ala Plankton mengusut resep rahasia Krebby Petty, akhirnya ketauan juga deh resep yang bikin hipnotis ini, tapi karena pengen tahu lebih banyak lagi.

Saya mencoba mengganggu dengan permisi untuk berkicau-kicau santai dengan kamto di sela-sela pembeli belum memuncak. “ saya, selain mengedepankan etika menjamu pelanggan, saya juga memposisikan kualitas rasa menggunakan bahan-bahan ternama, seperti baha margarine, terigu sampe seres nya. Soalnya kualitas hasilnya sudah terpercaya, baik dari saya maupun konsumenya. Kan suka ada penjual martabak yang pake bahan apaadanya, yang penting murah biar banyak yang beli, tepi saya engga berprinsip seperti itu, biar harga agak tinggi tapi kualitas jauh lebih tinggi juga, nah itu kualitas yang saya yakin bikin banyak pelanggan.” Ungkap lelaki berusia 38 tahun ini.

Kamto berjualan martabak  baru menginjak lima tahun, tapi pelangganya  sudah banyak. “saya belum bisa membuka cabang martabak dibeberapa tempat, karena saya masi ada hutang keluarga, kemudian ada biaya anak sekolah.” Ungkapnya.
  1. Nama: Kamto
  2. Usia : 38 tahun
  3. TTL : 28 Oktober 1973
  4. Isteri : Safriha
  5. anak : satu (Febrianti)

Sejak awal mulai usaha kamto telah memilih usaha martabak ini sebagai perantara sumber rizky dari Alloh Swt. “saya juga sejak awal, sudah berjualan ditempat ini, dan saya engga pengen pindah-pindah tempat.” Ungkapnya.

Kamto berjualan di Jl. Mayor Oking, Pasar Lama Citeureup. Ia berjualan seorang diri tanpa bantuan kerabat, karena ia itu merantau dari jawa dan isteri di rumah jaga anak dan rumah. Ia berjualan mulai pukul 16.00 wib hingga 13.00 wib. “walaupun capek, karena sebenernya walau saya jualan atau kerjanya malem, bukan berarti pagi dan siang itu saya istirahat full, saya tetap bekerja yaitu belaja bahan-bahan, bikin adonanya, ngemasin kerdusnya, dan banyak lagi. Kalau cape mah pasti cape, walau tenaga abis kan buat keluarga tercinta dan konsumen juga. Nularin cinta kesiapa aja deh.” Ungkapnya sambil tertawa.

Harga sembako meroket, kualitas terjaga.

Kamto sangat anti dengan kurang mengurangi porsi bahan adonan. “kalau saya mah, engga banget kalau harus ngurangin takeran bahan, harga sembako naik saya berani menaikan harga tapi sedikit aja, soalnya saya yakin konsumen ngerti deh, dari pada saya ngurangin takeran bahan.” Ungkapnya.





Tidak ada komentar: