Janganlah kamu bersedih sesungguhnya
allah bersama kita (QS At taubah: 40)
Pernahkah kamu merasakan bagaimana rasanya perbuatan baik kita tidak
dihargai oranglain? Atau bahkan sikap kita yang selalu baik kepada orang lain,
seakan-akan tak pernah tebalaskan dari orang lain?
Susah payah kita berkorban untuk berbuat baik kepada orang lain, memberikan
pertolongan memijamkan uang, Menahan diri untuk tergiur menggunakan uang yang
ada di dalam dompet yang kita temukan, dan memilih untuk menginformasikan
penemuan itu. tapi kebaikan kita itu tak pernah terasakan balasannya pada kita,
bagaimana perasaan kita jika itu terjadi?
Tentu sangat terasa sedih yang mendalam bukan? Apakah kita akan jatuh
pada perasaan yang menyatakan bahwa “semua ini tak adil” ? hal tersebut
mengarahkan kita terhadap prasangka kepada Allah Swt mengenai pertanyaan kita
“kenapa Allah engga adil?” dan tentunya kita semestinya sadar bahwa pertanyaan
itu salah besar.
Dan kamu menyangka kepada Allah dengan
bermacam-macam prasangka, disitulah diuji orang-orang mukmin dan digoncangkan
hatinya dengan goncangan yang sangat. (Al-Ahzab:10-11)
Jika kita berfikir tentang keyakinan bahwa setiap perbuatan pasti akan
mendapat balasan, dan pernyataan tersebut digunakan dalam berbuat kebaikan
namun tanpa unsur “Lillahita’ala” tentu saja percuma. Karena pasti akan munculnya
perasaan penyesalan dalam sesuatu yang telah sia-sia.
mulai saat ini kita tengok pada diri
kita. ingat, semua hal itu tergantung
pada niat kita. Kebaikan yang dilakukan niatkan hanya karena Allah Swt dan
jangan pernah mengharapkan terimakasih dari orang lain.
Wajar memang, jika kita menginginkan
orang lain juga berbuat baik kepada kita, tapi ingat karakter orang itu
berbeda-beda. Apapun yang kamu inginkan, lebih indah untuk menginginkan
pemberian pahala dari Allah Swt.
Jika kita ikhlas karena Allah dan bukan Ikhlas karena ingin
mendapat perlakukan baik kembali dari orang lain, pasti apapun balasan sikap
orang lain pada perbuatan baik kita, kita akan dapat menerima dan tumbuh rasa
syukur bahwa kita adalah orang-orang yang bukan dalam golongan seperti mereka.
Atau bahasa kasarnya adalah tak punya perasaan.
Yakinlah untuk tetap berbuat baik,
dan ingat bahwa Allah punya cara yang terbaik untuk mebalas kebaikan mu, lebih
dari sekedar harapan kamu yang mendapat balasan kebikan dari orang lain.
Berbuat baiklah hanya karena
mengharap pahala dari Allah Swt, sebab hanya Dialah yang akan memberi pahala,
Dialah yang akan memberi karunia dan Dialah yang akan menjatuhkan sanksi, dan membalas
setiap amal. Berharaplah pahala yang lebih besar untuk kehidupan sesungguhnya,
yaitu akhirat.
Allah Swt
berfirman “Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Alloh,
sebagai ketetapan yang dituntakan waktunya. Barang siapa yang menghendaki
pahala dunia, niscaya kami berikan kepadanya pahala dunia itu. dan baragsiapa
menghendaki pahala akhirat, kamiberikan pula kepadanya pahala akhirat. Dan kami
akan memberikan balasan kepada orang-orang yang bersyukur” (QS Ali imran: 145)
Berbuatlah
kebaikan hanya demi Allah semata, maka anda akan menguasai keadaan, tak akan
pernah terusik oleh perlakuan mereka, dan tidak pernah merasa terancam oleh
perlakuan keji mereka. Kita harus bersyukur kepada Allah karena dapat berbuat
baik dari orang-orang di sekitar kita yang berbuat jahat.
Kita harus bersikap seperti yang
telah Allah firmankan: “Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah
untuk mengharapkan keridhoan Allah. Kami tidak mengharapkan balasan dari kamu
dan tidak pula ucapan terimakasih.” (QS Al InsanL: 9)
Jika kebaikan mu tak pernah
terbalaskan atau terbalaskan namun dengan hal buruk dari orang lain, bersabarlah
dan janganlah dijadikan dendam pembalasan. Maafkanlah mereka dan doakanlah
mereka untuk diampuni perbuatannya itu.
“Jadilah kamu orang pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf
serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh (QS: Al-A’raf:199)”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar