Rencana Allah Indah pada waktunya
Judul Buku :
Melukis Pelangi
Penulis :
Oki Setiana Dewi
Penerbit :
Mizania
Tebal Buku :
347
Buku dengan judul Melukis Pelangi yang
merupakan buku autobiografi Oki Setiana Dewi (OSD) sangat sesuai dengan isi
perjalan hidupnya yang ia torehkan kedalam sebuah buku. Buku ini merupakan buku
perda OSD yang sekaligus langsung menjadi bestseller di kancah perbukuan saat
ini. Kisahnya sejak masa kecil, perjuangannya untuk Istiqomah berjilbab, melerakan
mimpinya di jalan Allah, hingga akhrinya mendapat hadiah special dari Allah
Swt, memainkan film KCB dan mendapat penghargaan AMI dua kategori sekaligus,
sebagai Aktris Tervavorit dan Aktris Terbaik.
Kisah dalam buku ini dengan Prolog mengenai kisah
kehidupannya di Batam, menceritakan dengan uraian deskripsi mengenai kondisi
Batam yang sangat ia kenali dan ia cintai. Sejak kecil OSD hidup di keluarga
yang penuh keharmonisan dengan kedua orang tua yang lengkap dan ditambah dengan
kedua adik perempuan yang sangat ia sayangi.
OSD sejak kecil sudah mensinarkan prestasinya
baik dibidang akademik maupun nonakademik. Kondisi ia yang belum memakai jilbab
ditambah dengan postur tubuhnya yang bagus hingga kemampuannya dalam bergaul
dan bersosialisasi membuatnya terjun kedalam berbagai bidang seperti modeling,
penyiar, bahkan menjadi MC. Semua bidang itu ia awali ketika ia menekuni
kegiatannya menjadi modeling dengan cara mengikuti berbagai lomba.
Lucu sekali OSD ini, karena tujuannya
mengikuti lomba bukan untuk sekedar mendapat piala dan mempunyai nama karena
kemenangnya seperti orang pada umumnya. Tujuannya hanya sederhana namun penuh
makna, yaitu supaya mendapat uang untuk dibawa pulang dan dibagikan kepada
orang-orang tersayang. Itulah yang menjadi keharuaan unuk pembaca.
Bukan perkara mudah untuk OSD mencapai puncak
prestasinya, karena ia awalnya selalu mendapatkan kekalahan dan kekalahan lagi
dan lagi, diberbagai lomba. Namun ia tak menyerarah, ia selalu percaya bahwa
kekalahan itu adalah kemenangan yang tertunda. Sampai akhirnya ia menjadi juara
satu modeling setingkat provinsi. Dari awal itulah OSD mempunyai nama sehingga
ia meranjak ke berabagai bidang dan menjadi incaran orang-orang yang
membutuhkan bakatnya.
Kiprahnya OSD semakin melejit pada masa
remajanya, bahkan sering dimuat di Koran local, Batam. Namun semenjak ia
berusia 16 tahun, ia merencanakan kepergiannya ke Jakarta. Karena ia tak mau
seperti katak dalam tempurang. Boleh saja OSD di Batam adalah orang yang
memiliki apa-apa, karir, prestasi dan lain sebagainya. Namun ketika OSD di
Jakarta, tentulah bukan apa-apa. Itulah yang menjadi keistimewaan OSD, karena
ia tak mau berlama-lama dalam zona nyaman, yang hanya akan membuat ia tak
semakin banyak belajar.
Cita-cita nya pergi ke Jakarta untuk menjadi
seorang aktris, niatnya itu awalnya sangat tidak disetujui kedua orang tuanya,
karena usianya yang sangat muda. Ia tak putus asa berbicara kepada kedua orang
tuanya berusaha meyakinkan mereka. Akhirnya OSD pun dapat izin kedua orang
tuannya dan segera pergi ke Jakarta.
OSD yang sejak kecil memiliki buku khusus,
suatu buku catatan mengani mimpi-mimpinya. Karirnya yang sukses di Batam juga
telah menjadi coretan ceklis di daftar mimpinya. Sekarang ia akan memulai untuk
menceklis keberhasilan didalam daftar mimpi selanjutnya, yaitu Aktris terkenal
dan bermai film dengan Dedy Mizwar. Meskipun hal itu sempat menjadi bahan
olokan teman-teman, OSD tetap tegar mempercayai mimpinya yang akan terwujud.
Kehidupan awlanya di Ibu kota Jakarta langsung
membuat ia kritis terhadap kehidupan di Jakarta. Saat di Jakarta ia di antar
oleh ibunya mendaftar sekolah di Jakarta, namun ia sontak kaget karena ada
system keadilan dikalahkan dengan uang. Akhirnya ia memutuskan untuk mencari
sekolah tidak di Jakarta.
OSD pun bersekolah di SMAN 1 Depok. Tempat
yang mengawali berhijabnya, ia heran mengapa sekolahan umum namun banyak yang
memakai kerudung dan kegiatan islam sangat kental. “ini sekolah apa pesantren”
begitulah yang ia bingungkan.
Kehidupannya yang seorang diri setelah selepas
ibunya kembali ke Batam, ia tinggal di sebuah kontrakan kecil yang
mengharuskannya naik ojek untuk ke depan gang, jalan raya. Ia mengalami cultur
shock, atau kegoncangan budaya, karena sangat berbeda dengan kehidupan di
Batam. Setelah masa-masa sulitnya beradaptasi ia pun kembali bangkit.
Kebangkitannya itu kembali berfokus pada cita-citanya, menjadi seorang Aktris.
Casting demi casting ia lakukan, walau hanya
sebagai figuran yang terlihat punggung ataupun kakinya saja. Namun ia tak
pernah menyerah. Semua konsukuensinya ia hadapi. Termaksud nilai pelajaran
sekolahnya yang mengantarkannya kepada rangking 12. Sungguh jarak yang terpaut
jauh dari rangking satu yang semula ia selalu dapatkan.
Kondisi itu mendapatkan kekecewaan pada ibunya
di Batam, dan ia bertekad untuk mengikuti bimbingan belajar, berbeda seperti di
Batam yang ia bisa belajar gratis dengan memfotocopy buku teman ataupun
mengejar-ngejar guru demi belajar. Ia pun semakin giat mengikuti casting untuk
membayar bimbelnya.
Sampai akhirnya, ibunya sakit terkena penyakit
kulit ynag sangat langka, dan dapat berakibat menghilangkan nyawa penderitanya.
Hal itu membuat OSD sangat terpuruk berat. Hingga hidayah datang kepadanya
mengingat ucapan ibunya “Cukup bantu ibu, dengan menjadi anak sholeh.” Ungkap
ibunya.
OSD pun akhirnya mulai memakai jilbab, dan
berharap dengan berjilbab disetiap doa-doanya akan terkabul esembuhan ibunya.
Karena ia lebih dekat dengan Tuhannya.
Tekadnyapun terus berlanjut untuk tetap
berhijab, bahkan ia menampung jilbab-jilbab temanya yang sudah tidak terpakai
oleh teman-temanya namun layak pakai. Kondisi semakin mengujinya, karena
setelah ia berjilbab banyak yang menawarkan ia untuk bermain film bahkan
menjadi peran utama dalam sebuah FTV, namun ia diminta untuk melepas jilbab. Ia
pun segera dengan sigap menolak. Walaupun boleh memakai jilbab, namun saat ia
tahu ada adegan tak wajar seperti berpelukan, ia langsung menolaknya juga.
Sampai ia dianggap sombong, calon aktris kok belagu. Ia pun tak
memperdulikannya. Sejak ke jadian itu, ia akhirnya memutuskan untuk menjadi
guru ngaji bahkan cita-cita aktrisnya ia ubah menjadi sebagai seorang dosen.
Saat ibunya melakukan pengobatan di Jakrta
bahkan mengharuskan di rawat, OSD pun dengan setia merawat ibunya.namun saat
hari pertama, ia sempat meninggalkan ibunya, karena harus mengikuti UMB
Universitas Indonesia. Suatu kampus Impiannya sejak kecil. Dan akhirnya ia nisa
lulus sebagai mahasiswi UI. Disaat ia merasa mendapat cobaan yang berat dalam
keluarganya, Allah memberikan ketegaran didalmnya sebuah kebahgian yang
terselip diantara cobaan itu untuk tetap bersabar akan ujian Allah.
Semasa kuliahnya pun ia ikuti dengan kegiatan
social dan kemahasiswaan. Sampai saat baru ospek saja, ia sudah menjadi calon
mahasiswa terbaik, dan disusul kemudian menjadi mahasiswa terbaik dijurusan
yang ia ambil yaitu, FIB UI.
Isamapi suatu ketika ia diminta teman-temannya
untuk mengikuti audisi KCB, yg awalnya selau ia tolak namun akhirnya ia terima
untuk mengikutinya. Sebuah jalan Allah yang akan memberikan janji-janjiNya,
yaitu bersama kesulitan pasti ada kemudahan.
Setelah proses audisi yang sangat ketat dan
amat panjang, ia pun lulus termaksud diantara 16 kandidat, ia memilih peran
sebagai Ayatull husna. Namun saat akan grand final, ia lulus namun mendapat
peran Anna. Ia pun sangat kaget dan gelisah, selama ini ia menghayati peran
husna namun ia lulus di peran Anna. Ia tetap husnuzan kepada Allah. Sampai
akhirnya ia dinyatakan lulus untuk memerankan Anna.
Karirinya pun membawa banyak pengalaman
untuknya, seperti shooting bersama dengan seluruh crew di Mesir, belajar bahasa
arab, mendapat penghargaan IMA, mengunjungi hongkong dan berhasil membawa
ibunya ke tanah suci, Mekkah.
Oki Setiana Dewi lahir pada Januari 22 tahun
silam di Batam dari pasangan Sulyanto dan Yunifah Lismawati. OSD yang merupakan
anak pertama dari tiga bersaudara, ia memiliki adik yang dua-duanya adalah
perempuan. Sejak ia kecil, ia selalu menuliskan kisahnya didalam buku
hariannya.selain itu juga ia memiliki buku yang berisi mimpi-mimpinya, yang
menjadi semangat untuk mewujudkannya.
Dalam bukunya, OSD menyatakan bahwa banyak
orang yang memilih menyerah menuju Allah. Membuang hidayah yang telah susah
payah didapatkannya. Bahkan adapula yang sama sekali acuh untuk mengenal-Nya.
Maka ia pun memiliki keinginan kuat untuk berbagi mengenai kisah perjalananya
memegang hidayah yang sudah Allah berikan padanya, utnuk tetap beristiqomah
dijala-Nya. Akhirnya ia pun terdoronga untuk menuliskan kisahnya kedalam bentuk
buku.
Ia juga menyatakan bahwa tulisan ini
benar-benar dibuat untuk menyemangati siapapun utnuk berjuang mendekati-Nya.
Tulisannya diselesaikan disela-sela waktu kulaihnya dan ketika ia break
shooting selama empat bulan. Ia juga menyatakna harapannya mengenai bukunya
bisa menjadi amal jariah yang mengalir untuk bekal di dalam kuburnya nanti.
OSD mampu membagikan kisahnya dengan bahasa
nya yang khas penuh kerendah hatian, dan menjadikan setiap cerita mengalir
denganbersahaja lewat kata-kata yang ia gunakan. Kisahnya yang disertakan
dengan gambar albumnya membuat mata pembaca semakin menikmati kisahnya. Sungguh
kisah yang menabjukan yang menunjukan kekuasan Allah mengenai scenario
hebat-Nya untuk hamba-hamba-Nya. Memberikan banyak pelajaran dan pencerahan
yang sangat menyentuh hati untuuk segera berlari mendekati Ilahi.
OSD adalah sosok muslimah inspirasi bagi semua
orang, terutama generasi muda. Ia mampu husnuzhan teradap semua skenario yang
Allah berikan untuk hidup-Nya. Kisahnya membuktikan bahwa janji-janji Allah
adalan benar adanya.
setelah kesuksesannya membuat Oki banyak
dikenal dan dikagumi banyak orang. Itu menjadikan Oki senang sekaligus khawatir
dalam kesombongan, Oki pun selalu beristighfar untuk di jauhi hal itu. Kiprahnya
mulai menjajaki dunia baru, sebagai pembicara. Ia sering diundang sebagai
pembicara baik, seorang diri maupun bersama nara sumber lainnya. Kini oki terus
belajar dan belajar kehidupan di bidangnya yang baru, Karen abaginya ilmu itu
tidak ada habisnya, dan tidak ada proses berhenti setelah belajar.
Yang terpenting dalam kisah ini yaitu
husnuzannya pada Allah dan Istiqomahnya dijalan Allah. Proses berhijabnya pun
sangat ia syukuri. Karena baginya berjilbab adalah sesuatu yang istimewa dengan
menutup semua lekukan dan bentuk tubuh wanita. Sebelum Ia mau dihormati oleh
orang lain, ia pun menghormati dirinya terlebih dulu dengan menutup semua
tubuhnya dengan busana muslimah. Baginya berjilbab dan berbusana muslimah
seperti seorang muslim yang didalam etalase cantik yang selalu terjaga, bukan
di pinggiran jalan yang dapat diganggu oleh siapa saja.
OSD mampu menjadi seorang penulis bestseller
sekaligus menjadi the best inspirator untuk generasi muda. Kesederhanaannya
tercermin dalam tutur bahasa yang ia gunakan didalam buku ini. Menjadikan
pembaca kembali bercermin utnuk bersigap memperbaiki diri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar