Bahagianya ketika kelasku siang itu hiruk pikuk dengan
tepuk tangan yang meriah dan uluran tangan yang diberikan dari semua teman
kelasku termaksud aku, untuk Tia sekertaris kelasku yang membuat ia menangis
tersedu-sedu dengan senyuman kebahagiaan, karena ulang tahunya pada hari ini
melibatkan banyak orang yang tak pernah ia bayangkan. Awalnya kelas aku tak seramai ini, bahkan
kelasku sangat tegang dan mendebarkan, ketika beberapa unsur pimpinan yang
sangat kami hormati dan disegani oleh seluruh lapisan sekolah datang ke kelas
kami. Misalnya saja umi, panggilan sayang kami untuk wakil urusan humas
sekaligus guru bahasa inggris yang sangat kami idolakan. Kemudian beberapa tim Penegak
Disiplin (PDS) yang sangat kami segani, dan kami selalu berusaha menjaga
hubungan baik, dengan cara menjadi siswa yang baik. Aku pun bertanya pada kiky,
teman satu meja aku.
“ kiky, ada apa
ini ya?” Tanya aku heran
“ kamu akan tahu nanti.” Jawabnya dengan senyum.
Aku pun semakin dibuat penasaran, kiky saja tahu ini
ada apa. Tapi mengapa aku tidak tahu. Aku mencoba mengingat-ngingat apakah aku
tadi terlalu lama meninggalkan kelas saat aku memanggil guru pada pergantian
jam pelajaran. Tapi aku fikir tidak. Aku pun hanya bisa menunggu jawaban itu.
Umi pun mulai berbicara, dan tim PDS menatap kami dengan tegas. Membuat kami
menundukan kepala.